Wednesday 11 May 2011

Sumba Barat: Manda Elu #2

Pementasan Hasil Penelitian
Delapan puluh orang diundang untuk hadir dalam Seminar Ranperda Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif Sumba Barat pada hari ketiga. Sesuai dengan namanya, partisipasi warga luar biasa. Wakil rakyat yang tergabung dalam DPRD bergabung, BPMD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa( pun tak ketinggalan, kepala desa dan mama desa, dan warga lain—baik perempuan maupu laki-laki—tak segan untuk hadir dalam seminar itu.

Pementasan drama disambut meriah. Semua orang ikut ber-payawaw pada akhir acara. Payawaw adalah sejenis teriakan khas Sumba yang dilakukan dengan saling bersambut antara perempaun dan laki-laki sebagai tanda setuju. Kami yang dari Jakarta dibuat merinding tiap kali mendengar mereka ber-payawaw. Acara belum berhenti, Pak Agus sebagai wakil dari DPRD Sumba Barat dan Pak Yanis sebagai wakil dari BPMD berbicara banyak tentang ranperda itu selaku narasumber.

Hadirin menyambutnya dengan antusias. Terlihat jelas, waktu untuk tanya jawab seolah tak kunjung selesai. Atas nama partisipasi, kami membiarkan proses diskusi terus berlangsung melampaui batas waktu. Akhirnya, peserta tetap diberikan selembar kertas untuk menuliskan pertanyaan dan pernyataannya agar tetap dibaca oleh pemegang kepentingan. Dengan demikian, suara peserta tetap didengar.

Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan menyusun visi Sumba Barat. Peraturan daerah tersebut tentu saja tidak dibuat dengan sembarang keinginan. Mereka mempunyai tujuan. Tujuan itulah yang disusun bersama. Peserta dibagi menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok membuat papan visi dari potongan gambar yang telah disediakan. Kemudian, mereka mempresentasikan visi itu. Jadi, kami saling berbagi visi.

Tanpa diminta, presentasi kreatif telah menjadi pilihan mereka. Setiap kelompok menyajikannya dengan cara yang berbeda. Nyanyian menjadi pembuka atau bahkan menjadi cara untuk mempresentasikan papan visi yang mereka pegang. Tak segan, gelak tawa pun berkumandang. Mereka menyusun visi dengan hati gembira.

Lengkap sudah hari itu. Selain pertunjukan drama yang memperlihatkan hasil, diskusi mendalam tentang keadaan Sumba Barat, acara ditutup dengan berbagi mimpi tentang daerah mereka.

No comments:

Post a Comment